Hampir Putus.
Di luar hujan sedang deras-derasnya, setelah beberapa minggu ini cuaca ekstrim panas minta ampun. Aku hampir saja memutuskan pindah ke planet lain, bersama Ridhwan tentunya. Planet yang super dingin kalo bisa, biar aku punya alasan memeluknya setiap detik. Ahaha dasar wanita licik. Seperti biasa hujan selalu menjadi moment yang wajib aku rayakan, dengan rebahan di kamar, pasang headset dan mulai menulis. Biasanya aku menulis puisi, sekarang males. Maunya menulis tentang Ridhwan saja. Sebenarnya kemarin kami bertengkar, tidak bertengkar sih hanya berdebat atau berdiskusi atau apa lah itu, yang jelas kemarin kami hampir putus. Jujur hubungan kami belakangan ini memang merenggang, Ridhwan semakin jarang mengabariku, chatku bahkan bisa dianggurin berhari-hari. Otomatis diriku yang pada dasarnya memang overthinking people ini kan pikirannya semakin melalangbuana, aku terus-terusan mengkhawatirkannya dan itu menyiksaku. Menurut ku Ridhwan sudah tidak membutuhkan ku lagi, ada atau tidak adany...