I love you but I'm letting go

Judul postingan ini sebenarnya sudah sangat jelas menggambarkan apa yang akan ku tulis disini. Diambil dari salah satu judul lagu Pamungkas yang selama satu minggu ini sudah menemani tidur malamku.
Tentu aku tidak sedang bermaksud mereview lagu ini, karena pengetahuan ku tentang musik hanya sebatas enak dan tidak enak.

Malam ini aku hanya ingin bercerita. Cerita yang sebenarnya tidak ingin ku ceritakan, karena bagaimana ya rasanya seperti hmmm... memilukan.

Aku dan ridhwan putus, ridhwan yang memintanya. Seminggu yang lalu, minggu pagi tepat saat aku baru bangun dari kebiasaanku tidur setelah sarapan.
Sebenarnya aku tidak terkejut, aku sudah menduga moment ini akan segera terjadi. Hanya saja ku pikir tidak secepat itu. Karena malam sebelumnya pun ridhwan sudah memberikan sinyal, dia seolah mendesak dan mendorongku untuk pergi, dia mencoba segala cara hanya untuk menyakitiku.
Oleh sebab itu aku menyetujui permintaannya, aku pun tidak bertanya alasan kenapa dia ingin putus. Barang kali ia hanya ingin pergi dan terbebas dari makhluk semengganggu aku hahaha.

Dan persis seperti lirik lagu pamungkas "if we are meant to be, we’ll find our way. but now let it be, cause you know what they say if you love somebody gotta set them free"
Aku tidak mau menahannya lagi, memaksa tinggal seseorang yang ingin pergi hanya akan menyakiti diriku sendiri. Tak ada penyesalan, bahkan sampai sekarang pun aku tidak menangis. Hebat bukan? sebuah pencapaian terbaikku sejauh ini.
Mungkin karena aku merasa tidak melakukan kesalahan apapun kali ini. Aku tidak selingkuh, sex bebas atau mabuk-mabukan. Satu-satunya kesalahanku mungkin karena malam itu bertanya "kemarin kamu telponan dengan siapa?"

Tidak menangis bukan berarti aku baik-baik saja. Ada rasa sesak setiap mengingat namanya, membuka gallery dan melihat fotonya. Ku rasa itu hal yang wajar, karena bagaimana mungkin ia pergi tanpa menyisakan apa-apa? minimal, kesedihan.
Hanya saja kali ini aku seperti punya banyak cara untuk mengatasinya. kalau aku sedih ya aku tidur atau makan atau nonton Netflix bahkan baru-baru ini aku menyelesaikan series Peaky Blinders, film yang bagus. Ridhwan pasti tidak suka, karena selera filmnya kan yang tidak bagus semua wkk

Kadang masih suka tidak habis pikir, kok bisa kita berpisah? Padahal sudah sesayang ini, sedalam ini, seterikat ini dan seyakin ini. Ternyata itu belum cukup untuk mengalahkan kehendak Tuhan, terima saja kenyataan bahwa aku dan ridhwan memang tidak berjodoh. Begitu mungkin sederhananya. Walaupun aku lebih suka versi yang tidak sederhana.
Yang sangat ku sayangkan dari semua ini adalah harusnya beberapa hari lagi kami akan bertemu, satu mimpiku harusnya menjadi kenyataan.
Sebelumnya aku bukanlah seseorang yang akan memimpikan sesuatu apapun itu, ridhwan juga tau aku manusia yang tidak jelas apa tujuan dan rencananya. Tapi ridhwan adalah kebalikan dari diriku, ridhwan penuh mimpi dan planning ke depan.
Aku ingat awal tahun 2018 ia pernah bertanya apa resolusiku, ku bilang aku tidak punya hal semacam itu. Dia bilang aku harus punya 1, ku jawab "bagaimana kalau menikah dengan kamu?", dia tertawa sambil mengatakan kalau itu mimpi yang bagus dan dia akan mengabulkannya untukku.
Kalau mengingat hal-hal semacam itu aku merasa masih sangat dekat dengannya.
Ada banyak hal yang ku mimpikan bersamanya, tapi semenjak ia pergi mimpi-mimpi itu jadi muluk-muluk semua.

Sampai sekarang aku masih bingung bagaimana cara yang tepat merayakan kehilangan ini, untuk saat ini aku lebih memilih menerima saja segala alurnya dan mempercayai perkataan abah bahwa "ketulusan itu tempatnya di ketulusan", yang artinya jika sesuatu dilakukan dengan tulus maka ia akan membawa kita kepada ketulusan itu sendiri. Bila suatu hari nanti ketulusanku tidak membawaku kembali pada ridhwan, maka itu akan membawaku pada seseorang yang mungkin lebih baik lagi, amiin.

Ridhwan,
entah tulisan ini akan sampai padamu atau tidak. aku hanya berharap dimanapun kamu berada, kamu selalu baik-baik saja.
aku akan belajar ikhlas, terimakasih kemarin sudah memberiku kesempatan memilikimu sekali lagi.
ini adalah waktunya aku melanjutkan hidup, sepertimu. jadi bahagialah dengan kisah yang baru, hidup yang baik, tertawa yang banyak.
setidaknya aku lega sudah menepati janjiku, untuk memberi apapun yang kamu mau, sekalipun itu sebuah perpisahan.

Ridhwan, bila suatu hari nanti hidupmu terasa pelik dan kamu mulai merindukanku.
Maka bacalah tulisan-tulisan ku disini, kemudian bersyukurlah bahwa kamu pernah dicintai oleh seorang wanita dengan sebegitu hebatnya dan kamu benar-benar pantas mendapatkan itu.

Dari perpisahan kita,
ada satu hal yang ku syukuri. sekarang kita tidak perlu lagi bertengkar meributkan perkara siapa yang lebih mencintai.
karena semua sudah terjawab,
bahwasanya kamu padaku memang tidak pernah secinta itu.

"Little did I know, love is easy
But why was it so hard?
It was like never enough
I gave you all still you want more
Can't you see?
Can't you see?
That you want someone that I'm not
Yes, I love but I can't
So I am letting you go now and baby one day
When you finally found what you want
And you're ready to open your heart to anyone
Don't push people away again
Easier, I know, but it's also very lonely
I love you but I'm letting go, Ridhwan."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dipertemukan untuk berpisah dengan cara yang lebih perih.

He broke the girl who loved him more than she loved herself.

Rindu.