I love you still, I always have, I always will (12/5/2019)
*Ini adalah draft yang kemarin tidak sempat ku selesaikan (karena lupa password) dan sekarang tetap tidak bisa ku selesaikan (karena memang tidak bisa). Ku tulis tepat tanggal 5 Desember 2019, ketika dia sedang tertidur pulas-pulasnya*
Ridhwan berjanji datang, sulit dipercaya memang mengingat ridhwan selama ini belum pernah menepati satupun janjinya. Kecuali membelikan aku kamera polaroid, ia mengabulkannya. Aku super senang, aku berencana akan memakainya saat bersama Ridhwan nanti disini.
Akhir-akhir ini hubungan kami semakin intens, ridhwan lebih sering menghubungiku daripada biasanya. Setiap hari yang kami lakukan hanyalah membucin bersama, bermanja-manja, sayang-sayangan, walaupun tidak jarang juga berdebat dan saling adu bacot. Pemenangnya tentu saja ridhwan, karena tau sendiri kan aku ini hanya wanita cantik yang lemah dan selalu mengalah? wkk
Kadang ada saat dimana aku sangat kesal dengan tingkahnya, tapi lagi lagi humornya selalu berhasil membuatku tertawa. Dan setiap itu terjadi, aku hanya bergumam dalam hati "demi Tuhan aku tidak akan pernah bisa membenci pria ini sekalipun jika suatu saat nanti ia dengan sengaja menghancurkanku".
Hal ini tentu juga berlaku utuk sahabatku, Afifah, Sary dan Ridha.
Ridhwan adalah pacar, partner sekaligus sahabat terbaikku. Ia sudah menjadi bagian dalam diriku, dalam hidupku, dalam keseharianku. Tidak peduli sekesal apapun aku padanya, aku tetap ingin bersamanya. Ku rasa ridhwan juga begitu, seperti kemarin kami sempat bertengkar dan hampir putus, tapi besoknya dia malah membelikan aku polaroid.
Sekarang aku mengerti kenapa orang-orang mengatakan kalau sahabat tidak harus menjadi pasangan, tetapi pasangan harus menjadi sahabat. Kerena jika kita sudah bersahabat dengan pasangan kita, maka kita tidak mempunyai alasan lagi untuk berpisah. Itu teoriku, terserah kalau tidak setuju hahaha
Jadi, sudah ku putuskan untuk menikah dengannya, tidak mau yang lain. aku ingin dengan Ridhwan saja, tidak laki-laki lain, aku sudah menemukan semua di dalam dirinya, sepertinya dialah orangnya yang bisa untuk aku habiskan waktu bersama sampai maut memisahkan, sepertinya dialah orang yang tidak akan meninggalkanku, semoga, aamiin. aku akan merubah keputusanku jika dia selingkuh, atau seks bebas, atau kehilangan semangat untuk meraih impian-impiannya yang salah satunya adalah menikahiku.
Hanya saja umi menyuruhnya menikah di umur 27 tahun, itu artinya saat aku berumur 25 tahun. Bukan masalah besar, aku kan sudah menunggunya selama 3 tahun dan perasaanku tidak berubah sedikitpun. Jadi jika harus menunggunya 2 sampai 3 tahun lagi sepertinya aku bisa.
Ridhwan...
Semoga apa yang kamu bi
Komentar
Posting Komentar