Postingan

Selamat Berpisah.

Hingga hari ini aku masih mempercayai betapa Tuhan mencintaiku, dikabulkan-Nya satu do’a ku untuk mendengar suara Ridhwan sekali lagi. Aku senang bukan main, sampai tidak bisa berhenti tersenyum melihat notif di handphoneku “1 missed voice call”. Ridhwan bilang ada yang ingin ia sampaikan, aku langsung gugup dan mulai mempersiapkan diri. Sebenarnya aku punya firasat ini akan menjadi kali terakhirku mengobrol dengannya. Oleh karena itu aku menikmati setiap perbincangan kami, perdebatan kecil dan bersenda gurau sambil berharap dalam hati telpon ini tidak akan pernah berakhir selamanya. Ridhwan mulai menjelaskan perlahan tentang situasi hubungan kami sekarang. Ia bilang orang tuanya tidak bisa mendukung hubungan ini mengingat jarak kami yang begitu jauh, sama halnya dengan orang tuaku. Aku tidak heran dan sangat memaklumi itu, aku hanya sedikit sedih karena pada akhirnya kami berdua kalah dengan “jarak”, satu kata yang selama 3 tahun lebih ini mati-matian diperjuangkan. Tapi di satu s...

Sebuah keputusan.

Jam 12.09 am, itu artinya sudah memasuki waktu indonesia bagian overthinking. Pada kesempatan kali ini aku hanya ingin mengaku bahwa aku sangat rindu Ridhwan. Sejak hari ini, detik ini, sudah ku putuskan untuk tetap mencintai Ridhwan dengan banyak-banyak. Berhenti menolak semua perasaan, menghentikan semua usahaku untuk membencinya dan membuka hati untuk orang yang baru. Malam ini sudah ku putuskan untuk menutup rapat kembali hatiku untuk siapapun yang akan datang, aku mau seperti ini saja berteman dengan kenangan bersama Ridhwan. Aku mau menunggunya, suatu hari nanti entah kapan Ridhwan pasti datang lagi seperti biasa. Aku hanya perlu bersabar sedikit lebih lama bukan? ❤

Ikhlas.

Akhir-akhir ini aku merasa seperti kurang kerjaan, dan kalau sudah begini aku pasti kepikiran ridhwan. Sudah berpuluh-puluh kali aku bolak-balik kontak LINE ridhwan ingin sekali menelponnya tapi segan, takut tidak diangkat nanti aku kecewa dan sepertinya aku belum siap mengecewakan diriku. Lagian buat apa juga kan aku menelponnya? Sudah jelas-jelas dia pergi karena tidak mau diganggu olehku. Tapi aku kangen.... Sepertinya mendengar satu kata saja darinya sudah cukup untuk mengobati rasa kangenku, tapi mengingat aku manusia yang tidak pernah merasa puas, pasti aku ingin berlama-lama menghabiskan waktu telponan dengannya. Kalau lama nanti aku baper, nah itu kan bahaya juga. Jadi setelah mempertimbangkan semua itu, ku putuskan untuk menulis saja. Setelah putus dari ridhwan entah kenapa aku jadi super sibuk, kali ini bukan menyibukkan diri seperti biasanya tapi memang benar-benar sibuk. Januari kemarin aku ngebut skripsiku demi dapat jadwal sidang secepatnya, agar supaya aku bisa cepe...

I love you but I'm letting go

Judul postingan ini sebenarnya sudah sangat jelas menggambarkan apa yang akan ku tulis disini. Diambil dari salah satu judul lagu Pamungkas yang selama satu minggu ini sudah menemani tidur malamku. Tentu aku tidak sedang bermaksud mereview lagu ini, karena pengetahuan ku tentang musik hanya sebatas enak dan tidak enak. Malam ini aku hanya ingin bercerita. Cerita yang sebenarnya tidak ingin ku ceritakan, karena bagaimana ya rasanya seperti hmmm... memilukan. Aku dan ridhwan putus, ridhwan yang memintanya. Seminggu yang lalu, minggu pagi tepat saat aku baru bangun dari kebiasaanku tidur setelah sarapan. Sebenarnya aku tidak terkejut, aku sudah menduga moment ini akan segera terjadi. Hanya saja ku pikir tidak secepat itu. Karena malam sebelumnya pun ridhwan sudah memberikan sinyal, dia seolah mendesak dan mendorongku untuk pergi, dia mencoba segala cara hanya untuk menyakitiku. Oleh sebab itu aku menyetujui permintaannya, aku pun tidak bertanya alasan kenapa dia ingin putus...

I love you still, I always have, I always will (12/5/2019)

Gambar
*Ini adalah draft yang kemarin tidak sempat ku selesaikan (karena lupa password) dan sekarang tetap tidak bisa ku selesaikan (karena memang tidak bisa). Ku tulis tepat tanggal 5 Desember 2019, ketika dia sedang tertidur pulas-pulasnya* Moment bersama Ridhwan menurutku adalah salah satu hal 'paling penting' yang harus selalu diabadikan. Ya walaupun saat ini hanya dalam bentuk screenshoot, tapi tak masalah, sebab hari ini adalah H-36 aku bertemu dengan ridhwan. Itu artinya beberapa minggu lagi aku akan mengabadikan moment bersamanya dalam bentuk nyata. Ridhwan berjanji datang, sulit dipercaya memang mengingat ridhwan selama ini belum pernah menepati satupun janjinya. Kecuali membelikan aku kamera polaroid, ia mengabulkannya. Aku super senang, aku berencana akan memakainya saat bersama Ridhwan nanti disini. Akhir-akhir ini hubungan kami semakin intens, ridhwan lebih sering menghubungiku daripada biasanya. Setiap hari yang kami lakukan hanyalah mem...

Hampir Putus.

Di luar hujan sedang deras-derasnya, setelah beberapa minggu ini cuaca ekstrim panas minta ampun. Aku hampir saja memutuskan pindah ke planet lain, bersama Ridhwan tentunya. Planet yang super dingin kalo bisa, biar aku punya alasan memeluknya setiap detik. Ahaha dasar wanita licik. Seperti biasa hujan selalu menjadi moment yang wajib aku rayakan, dengan rebahan di kamar, pasang headset dan mulai menulis. Biasanya aku menulis puisi, sekarang males. Maunya menulis tentang Ridhwan saja. Sebenarnya kemarin kami bertengkar, tidak bertengkar sih hanya berdebat atau berdiskusi atau apa lah itu, yang jelas kemarin kami hampir putus. Jujur hubungan kami belakangan ini memang merenggang, Ridhwan semakin jarang mengabariku, chatku bahkan bisa dianggurin berhari-hari. Otomatis diriku yang pada dasarnya memang overthinking people ini kan pikirannya semakin melalangbuana, aku terus-terusan mengkhawatirkannya dan itu menyiksaku. Menurut ku Ridhwan sudah tidak membutuhkan ku lagi, ada atau tidak adany...

Rindu.

Pukul 11.09 pm, sudah terlalu larut untuk bercerita sebenarnya. Entah kenapa malam ini terasa saaaangat panjang, padahal dari tadi aku sudah berusaha menyibukkan diri dengan uring-uringan, scroll instagram, makan malam, nonton film, bahkan sampai membaca ulang draft proposal skripsi yang rencananya akan ku ajukan minggu depan. Luar biasa, belum ngantuk juga. Akhirnya ku putuskan untuk menulis saja, sembari ditemani playlist lagu berjudul "Alone Again" di Spotify, super galauuu. Aku tentu saja tidak sedang bergalau ria, maap maap aja nih tapi aku sudah tidak punya waktu untuk itu. Karena baru-baru ini aku kembali menjadi wanita paling bahagia, berkat kembalinya Ridhwan di hidupku. Aku sendiri tidak menyangka bisa kembali sedekat ini dengan Ridhwan, setelah drama-drama yang sudah ku tuliskan di tulisan ku sebelumnya. Di sana bahkan aku sempat berpamit mengucap selamat tinggal, lain kali kalau aku ngomong begitu lagi jangan pernah mempercayainya. Karena kalian tau sendiri...